Asuhan Kebidanan II
“PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU BERSALIN KALA I DAN II”
Dosen Pembimbing : Sri Utami, S.ST, M.Kes
Disusun oleh
:
1. Ayu
Anggraeni
2. Chalimatus Sa’diyah
3. Dwi Tiara Anisanti
4. Eka Prastiyani
5. Evi Nur Lina
6. Ismatuddiyanah
7. Mazro’atul hamidah
8. Muhlisa
9. Nikmatul faiqoh
10. Norita Puspita Sari
11. Nur A’isyah
12. Riza Anggraeni
13. Umi Afiatus Solikha
AKADEMI KEBIDANAN DELIMA PERSADA GRESIK
Jalan Proklamasi No. 54 Gresik Telp. (031) 3984249 / Fax. (031) 3976801
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya kepada kita semua, dan tak lupa shalawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing
kita dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang. Sehingga Penulis dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi mata kuliah Asuhan kebidanan II tentang “Perubahan
Psikologis Pada Ibu Bersalin Kala I Dan II” dengan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari semua pihak yang terlibat
makalah ini tidak dapat terselesaikan.
Untuk itu penulis menyampaikan terima
kasih kepada.
1. Ibu Sri Utami, S.ST, M.Kes
selaku dosen pembimbing Asuhan Kebidanan II.
2. Teman-teman selaku tim
pembuatan makalah.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini belum sempurna, maka
kritik dan saran pembaca kami harapkan untuk penyempurnaan di masa datang.
Sehingga makalah berikutnya dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan
menyelesaikan makalah ini
kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari makalah
ini. Semoga makalah ini berguna untuk menambah wawasan bagi para pembaca
khususnya bagi mahasiswa.
Gresik, 11 September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ii
Daftar
Isi iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 RUMUSAN MASALAH 1
1.3 TUJUAN 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 PERUBAHAN
PSIKOLOGIS PADA IBU BERSALIN 2
2.2 PERUBAHAN
PSIKOLOGIS PADA IBU BERSALIN KALA I 2
2.3 PERUBAHAN
PSIKOLOGIS PADA IBU BERSALIN KALA II 5
BAB III PENUTUP
3.1 SIMPULAN 10
3.2 SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Perubahan psikologis keseluruhan
seorang wanita yang sedang mengalami persalinan sangat bervariasi, tergantung
pada persiapan dan bimbingan antisipasi yang ia terima selama persiapan
menghadapi persalinan, dukungan yang di terima wanita darri pasangannya, orang
terdekat lain, keluarga dan pemberiperawatan, lingkungan tempat wanita tersebut
berada dan apakah bayi yang di kandungnya merupakan bayi yang di inginkan atau
tidak.Dukungan yang di terima atau tidak
di terima oleh seorang wanita di lingkungan tempatnya melahirkan,
termasuk dari mereka yang mendampinginya, sangat mempengaruhi aspek
psikologinya pada saat kondisinya sangat rentan setiap kali kontraksi timbul
juga pada saat nyerinya timbul secara berkelanjutan.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
1.2.1 Bagaimana
perubahan psikologis pada ibu bersalin ?
1.2.2 Bagaimana
perubahan psikologis pada ibu bersalin kala I ?
1.2.3 Bagaimana
perubahan psikologis pada ibu bersalin kala II ?
1.3
TUJUAN
1.3.1 Untuk
mengetahui perubahan psikologis pada ibu bersalin.
1.3.2 Untuk
mengetahui perubahan psikologis pada ibu bersalin kala I.
1.3.3 Untuk
mengetahui perubahan psikologis pada ibu bersalin kala II
BAB IIPEMBAHASAN
2.1
PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU BERSALINPada ibu hamil banyak terjadi
perubahan, baik fisik maupun psikologis. Begitu juga pada ibu bersalin,
perubahan psikologis pada ibu bersalin wajar terjadi pada setiap orang, namun
ia memerlukan bimbingan dari keluarga dan penolong persalinan agar ia dapat menerima
keadaan yang terjadi selama persalinan dan dapat memahaminya sehingga ia dapat
beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya. Perubahan psikologis
selama persalinan perlu diketahui oleh penolong persalinan dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pendamping atau penolong persalinan.
Lesser dan Keane dalam buku
Midwifery of Varney, 2002 menyatakan bahwa kebutuhan ibu selama persalinan
antara lain: perawatan tubuh, pendampingan oleh keluarga, bebas dari rasa nyeri
persalinan, penghormatan akan budaya, dan informasi tentang diri dan janinnya.a. Kehadiran
yang terus menerus, sentuhan, penghiburan, dan dorongan dari orang yang
mendampinginya.
b. Pergantian
posisi sesuaikeinginan dan pergerakan
c. Masase
pada pinggang
d. Pemberian
keleluasan kepada ibu selama persalinan untuk mengeluarkan suara, berteriak,
atau menangis.
e. Visualisasi
atau menganjurkan ibu untuk membayangkan proses persalinan akan berjalan dengan
mudah dan pemusatan perhatian
f. Pemutaran
musik yang tenang membuat ibu relaks dalam menjalani persalinan.
·
Bentuk
– Bentuk Perubahan Psikologis :
1.
Memperlihatkan ketakutan atau
kecemasan, yang meneyebabkan wanita
mengartikan ucapan pemberi perawatan atau kejadian persalinan secara pesimistik atau negatif.
2.
Mengajukan banyak pertanyaan
atau sangat waspada terhadap sekelilingnya3.
Memperlihatkan tingkah laku sangat
membutuhkan
4.
Memperlihatkan tingkah laku
minder, malu atau tidak berharga
5.
Memperlihatkan reaksi keras
terhadap kontraksi ringan atau terhadap pemeriksaan6.
Menunjukkan ketegangan otot dalam
derajat tinggi
7.
Tampak menuntut, tidak
mempercayai, marah atau menolak terhadap para staf
8.
Menunjukkan kebutuhan yang kuat untuk
mengontrol tindakan pemberi perawatan
9.
Tampak ”lepas kontrol” dalam
persalinan (dalam nyeri hebat, menggeliat kesakitan, panik, menjerit, tidak
merespon saran atau pertanyaan yang membantu).
10. Merasa
diawasi
11. Merasa
dilakukan tanpa hormat. Merasa diabaikan atau dianggap remeh
12. Respons
”melawan atau menghindar”, yang dipicu oleh adanya bahaya fisik, ketakutan,
kecemasan dan bentuk distres lainnya.
·
Faktor
yang mempengaruhi rasa sakit :
a. Rasa
takut dan cemas
Rasa takut dan
cemas akan meningkatkan respon seseorang terhadap rasa sakit. Rasa sakit
terhadap sesuatu yang yang tidak diketahui, rasa sakit terhadap kesendirian
dalam menghadapi suatu pengalaman seperti persalinan dan rasa takut akan
kegagalan dalam mengatasi rasa cemas akan menambah kecemasan. Pengalaman pahit
terdahulu juga akan menambah kecemasan ini.b. Kepribadian
Kepribadian
memainkan peranan dan wanita secara alamiah tegang dan cemas akan lebih lemah
dalam menghadapi stress dibanding wanita yang rileks dan percaya diric. Kelelahan
Wanita yang
sudah lelah selama beberapa jam persalinan, mungkin didahului periode ketika
tidurnya terganggu oleh ketidaknyamanan dan akhir kehamilannya akan kurang
mampu dalam mentolerir rasa sakitnyad. Budaya
dan sosial
Faktor budaya
dan faktor sosial juga nenainkan peran. Beberapa budaya mengharapkan stoitisme
(sabar dan membiarkannya), sedang budaya
lainnya mendorong keterbukaan untuk menyatakan perasaan. Persepsi terhadap rasa
sakit bisa saja berubah jika wanita tersebut telah mengalami nyeri dan
penderitaan sebelumnyae. Pengharapan
Pengharapan akan
memberi warna pada pengalaman. Wanita yang realistis dalam pengharapannya
mengenai persalinannya da mengenai responnya yang mungkin terhadap hal itu
barangkali wanita yang paling baik terlengkapi, selama ia masih merasa percaya
diri bahwa dia akan mendapatkan bantuan dan dukungan yang dibutuhkan dan
dijamin bahwa ia akan memperoleh analgesia yang sesuai.
2.2
PERUBAHAN
PSIKOLOGIS PADA IBU BERSALIN KALA I
Beberapa keadaan dapat terjadi pada
ibu dalam persalinan, terutama bagi ibu yang pertama kali melahirkan. Perubahan
– perubahan yang dimaksud adalah:a. Perasaan
tidak enak
b. Takut
dan ragu – ragu akan persalinan yang akan dihadapi
c. Ibu
dalam menghadapi persalinan sering memikirkan apakah persalinannya berjalan
normal.
d. Menganggap
persalinan sebagai cobaan.
e. Apakah
penolong dapat sabar dan bijaksana
f. Apakah
bayinya normal atau tidak
g. Apakah
ia sanggup merawat bayinya
Menurut Essentials of maternity
nursing, beberapa respons psikologis yang dapat diobservasi pada kala I
persalinan adalah:a. Verbal
interaction (interaksi verbal)
b. Body
posture and set (sikap tubuh dan cara istirahat)
c. Perceptual
acuity (kemampuan – kemampuan dalam menerima pengalaman persalinan)
d. Energy
level (tingkat kekuatan tubuh)
e. Discomfort
or pain (reaksi ibu terhadap kontraksi uterus)
f. Cultural
background (latar belakang budaya)
Perubahan
psikologis dan perilaku ibu, terutama yang terjadi selama fase laten, aktif dan
transisi pada kala I persalinan, berbagai perubahan ini dapat digunakan untuk
mengevaluasi kemajuan persalinan pada wanita dan bagaimana ia mengatasi
tuntutan terhadap dirinya yang muncul dari persalinan dan lingkungan. Tadi
bersalin selain perubahan yang spesifik, kondisi psikologi dan keseluruhan
seorang wanita yang sedang menjalani persalinan sangat berfariasi, tergantung
pada persiapan dan bimbingan antisipasi. Antisipasi yang ia terima selama
persalinan dan bimbingan antisipasi yang ia terima selama persiapan menhadapi
persalinan. Dukungan yang diterima dari pasangannya, orang terdekat lain,
keluarga dan pemberi perawatan lingkungan tempat wanita tersebut berada. Dan
apakah bayi yang dikandungnya merupakan bayi yang diinginkan. Banyak bayi tidak
direncanakan, tetapi sebagian besar bayi pada akhirnya diinginkan menjelang
akhir kehamilan. Aspek psikologis ibu akan mempengaruhi perjalan persalinan.
Persiapan dan bimbingan antisipasi sangat beragam, beberapa pendidikan tentang
kelahiran menyusun rencana kelahiran dirumah bersalin atau dirumah.
Masing-masing tipe pendidikan tentang kelahiran sangat mempengaruhi kejiwaan
wanita : gmbaran diri, ekspektasi , dan percaya diri yang dimiliki wanita.
2.3
PERUBAHAN
PSIKOLOGIS PADA IBU BERSALIN KALA II
Pada dasarnya, perubahan psikologis pada ibu bersalin kala I dan kala II
sama. Ibu memerlukan pendamping untuk menenangkan dirins pada ibu bersalin kala
I dan kala II sama. Ibu memerlukan pendamping untuk menenangkan dirina dan
penolong yang senantiasa memberikan informasi tentag keadaannya. Perubahan
psikologis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:1. Sering timbul
rasa jengkel, tidak nyaman, saat bersalin ibu merasakan nyeri akibat kontraksi
uterus yang semakin kuat dan semakin sering,berkeringat dan mulas ini juga menyebabkan
ketidaknyamanan.
2. Badan selalu
kegerahan, karena saat ini metabolism ibu meningkat denyut jantung meningkat,
nadi, suhu, pernapasan meningkat ibu berkeringat lebih banyak, akibatnya ibu
merasa lelah sekali kehausan ketika bayi sudah di lahirkan karena tenaga habis
dipakai untuk meneran.
3. Tidak sabaran,
sehingga harmoni antara ibu dan janin yang dikandungnya terganggu. Hal ini
disebabkan karena kepala janin sudah memasuki panggul dan timbul
kontraksi-kontraksi pada uterus. Muncul rasa kesakitan dan ingin segera
mengeluarkan janinnya.
4. Setiap ibu akan
tiba pada tahap persalinan dengan antisipasinya dan tujuannya sendiri serta
rasa takut dan kekhawatiran. Para ibu mengeluh bahwa bila mampu mengejan
“terasa lega”. Tetapi ibu lain sangat
berat karena intensitas sensasi yang dirasakan.
Efek yang dapat terjadi pada ibu karena mengedan ,yaitu Exhaustion , ibu merasa lelah karena tekanan
untuk mengejan sangat kuat. Dua, Distress ibu merasa dirinya distress dengan
ketidaknyamanan panggul ibu karena terdesak oleh kepala janin. Tiga, panik ibu
akan panik jika janinnya tidak segera keluar dan takut persalinannya lama.Adapun perubahan psikologis yang terjadi pada ibu dalam kala
II :
a.
Bahagia
Karena
saat – saat yang telah lama di tunggu akhirnya datang juga yaitu kelahiran
bayinya dan ia merasa bahagia karena merasa sudah menjadi wanita yang sempurna
(bisa melahirkan, memberikan anak untuk suami dan memberikan anggota keluarga
yang baru), bahagia karena bisa melihat anaknya.b.
Cemas dan Takut
·
Cemas dan takut kalau
terjadi bahaya atas dirinya saat persalinan karena persalinan di anggap sebagai
suatu keadaan antara hidup dan mati
·
Cemas dan takut karena
pengalaman yang lalu.
·
Takut tidak dapat
memenuhi kebutuhan anaknya
Penelitian
menunjukkan bahwa kehadiran seorang pendamping pada saat persalinan dapat
menimbulkan efek positif terhadap persalinan yang dapat menurunkan morbiditas,
mengurangi rasa sakit, persalinan lebih singkat dan menurunnya persalinan
dengan tindakan (Hodnett, 1997, Klaus dan Kennel, 1993).
1. Pendamping
keluarga
Selama proses
persalinan berlangsung, ibu membutuhkan teman dari keluarga. Bisa dilakukan
oleh suami, orang tua atau kerabat yang disukai oleh ibu. Dukungan dari
keluarga yang mendampingi ibu selama proses persalinan sangat membantu mewujudkan
persalinan yang lancar.
2.
Libatkan keluargaKeterlibatan
keluarga dalam asuhan antara lain membantu ibu berganti posisi, teman bicara,
melakukan rangsangan taktil, memberikan makanan dan minuman, membantu dalam
mengatasi rasa nyeri dengan memijat bagian lumbal/pinggang belakang. Bila
persalinan dilakukan di rumah, keluarga dapat membantu menyiapkan tempat dan
peralatan yang digunakan dalam persalinan.3.
KIE proses persalinanPenolong
persalinan memberi pengertian tentang tahapan dan kemajuan proses persalinan
atau kelahiran janin pada ibu dan keluarga agar ibu tidak cemas menghadapi
persalinan. Mengurangi rasa cemas dengan cara memberi penjelasan tentang
prosedur dan maksud dari setiap tindakan yang akan dilakukan, memberikan
kesempatan ibu dan keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum jelas,
menjelaskan setiap pertanyaan yang diajukan bila perlu dengan alat peraga,
memberi informasi apa yang dialami oleh ibu dan janinnya dalam hasil
pemeriksaan yang dilakukan.4.
Dukungan psikologiDukungan psikologi
dapat diberikan dengan bimbingan dan menanyakan apakah ibu perlu pertolongan.
Berikan kenyamanan, berusaha menenangkan hati ibu dalam menghadapi dan
menjalani proses persalinan. Memberikan perhatian agar dpat menurunkan rasa
tegang sehingga dapat membantu kelancaran proses persalinan.5.
Membantu ibu memilih posisi dan mengejanPosisi pada saat
meneran atau mengejan tergantung pada keinginan ibu dalam memilih posisi yang
paling nyaman dirasakan
· Dukungan Persalinan
Dukungan selama
persalinan meliputi :a.
Lingkungan
Suasana yang
rileks dan bernuansa rumah akan sangat membantu ibu dan pasangannya untuk cepat
merasa nyaman, namun sikap para staff sangatlah penting di banding dengan
kondisi fisik ruangan. Ruang persalinan perlu dilengkapi dengan meubeler
sedemikian rupa sehingga keadaan daruruat dapat di tangani dengan cepat dan
efisien, oleh karena itu efek klinis tiudak dapat di kesampingkan. Demikian
juga wallpaper dan gorden berwarna sejuk serta pengguanaan tirai untuk menutup
peralatan persalinan akan mengurangi keangkeran ruangan. Penerangan ruangan
yang efisien, mudah di pindah-pindah, ibu bersalin senang dengan penerangan
redup. Di upayakan agar keluarga yang masuk ke dalam ruang bersalin di batasi
untuk menjaga kebersihan.b.
Teman yang mendukung
Seorang teman
yang mendukung merupakan sumber kekuatan yang mendukung merupakan sumber
kekuatan yang besar dan memberikan kesinambungan dukungan dimana teman yangb
mendukung tersebut tidak bisa di gantikan oleh siapa pun.
c.
Mobilitas
Di usahakan ibu
di dorong untuk tetap tegar dan bergerak, persalinan akan berjalan lebih cepat
dan ibu akan mersasa dapat menguasai keadaan, terutama jika ibu di dorong untuk
berusaha berjalan bila memungkinkan dan berusaha merubah posisi tidur (miring
kekiri, jongkok atau merangkak).
d.
Member Informasi
Ibu dan keluarga
harus diberi informasi selengkapnya tentang kemajuan persalinan dan semua
perkembangannya selama proses persalinan. Setiap tindakan atau intervensi akan
dilakukan harus di antisipasi dan di jelaskan. Ibu harus di libatkan dalam
pengambilan keputusan klinis.e. e. Teknik Relaksasi
Diharapkan ibu
pernah mendapatkan penyuluhan tentang ternik relaksasi pada saat ANC, biula ibu
belum pernah maka harus di ajarkan dulu teknik relaksasi, penyuluhan itu yang
diberikan pada saat ANC dengan penyuluhan pada saat inpartu harus sama supaya
ibu tidak bingung. Bidan harus mengingatkan tentang teknik relaksasi terutam
teknik bernafas.
f.
Percakapan
Seorang ibu
dalam masa inpartu membutuhkan waktu untuk bercakap-cakap dan ada wakyunya
untuk diam. Bagi ibu yang sedang dalam proses persalinan benar, maka kesunyian
yang bersikap akrab dan simpatik pasti sudah di sukainya. Pada tahap ini ibu
akan merasa lelah, setiap kontraksi akan memerlukan konsentrasi penuh dan semua
cadangan emosional dan fisik di kerahkannya, ibu mungkin akan menutup semua
pembicaraan yang tidak perlu dan berkonsentrasi terhadap kemajuan persalinan.
Jika kesunyian sangat dibutuhakn maka sentuhan dan ekspresi wajah dan
orang-orang sangatlah di butuhkan.
g.
Dorongan Semangat
Sebagian besar
ibu akan mencapai tahap dimana mereka merasa tidak bisa melanjutkan lagi dan
putus asa. Bidan harus berusaha untuk member dorongan semangat kepada ibu
selama proses persalinan. Bidan berusaha
untuk dapat berkomunikasi dengan memberikan resspon yang hangat dan antusias,
maka persalinan akan berhasil maju.
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Pemberian dukungan fisik, emosional
dan psikologis selama persalinan akan dapat membantu mempercepat proses
persalinan dan membantu ibu memperoleh kepuasan dalam melalui proses persalinan
normal.
Pada ibu hamil banyak terjadi
perubahan, baik fisik maupun psikologis. Begitu juga pada ibu bersalin,
perubahan psikologis pada ibu bersalin wajar terjadi pada setiap orang, namun perubahan psikologis
selama persalinan perlu diketahui oleh penolong persalinan dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pendamping atau penolong persalinan memerlukan bimbingan dari
keluarga dan penolong persalinan agar ia dapat menerima keadaan yang terjadi
selama persalinan dan dapat memahaminya sehingga ia dapat beradaptasi terhadap
perubahan yang terjadi pada dirinya.
3.2 SARAN
Penulis mengakui bahwa penulis adalah
manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu, tidak
ada hal yang dapat diselesaikan dengan sempurna. Penulis melakukannya dengan
semaksimal mungkin dengan kemampuan yang dimiliki. Penulis akan menerima semua
kritik dan saran tersebut untuk memperbaiki makalah penulis dimasa datang.
Semoga makalah berikutnya dapat terselesaikan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Erawati, Ambar.2010.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Normal.Jakarta: EGCWidyastuti, Yani.dkk.2009.Perawatan Ibu Bersalin.Yogyakarta: Fitramaya.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini belum sempurna, maka
kritik dan saran pembaca kami harapkan untuk penyempurnaan di masa datang.
Sehingga makalah berikutnya dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.3 TUJUAN 1
2.1 PERUBAHAN
PSIKOLOGIS PADA IBU BERSALIN 2
2.2 PERUBAHAN
PSIKOLOGIS PADA IBU BERSALIN KALA I 2
2.3 PERUBAHAN
PSIKOLOGIS PADA IBU BERSALIN KALA II 5
BAB III PENUTUP
3.1 SIMPULAN 10
3.2 SARAN 10
1.3.3 Untuk
mengetahui perubahan psikologis pada ibu bersalin kala II
c. Masase
pada pinggang
e. Visualisasi
atau menganjurkan ibu untuk membayangkan proses persalinan akan berjalan dengan
mudah dan pemusatan perhatian
·
Bentuk
– Bentuk Perubahan Psikologis :
4.
Memperlihatkan tingkah laku
minder, malu atau tidak berharga
7.
Tampak menuntut, tidak
mempercayai, marah atau menolak terhadap para staf
9.
Tampak ”lepas kontrol” dalam
persalinan (dalam nyeri hebat, menggeliat kesakitan, panik, menjerit, tidak
merespon saran atau pertanyaan yang membantu).
11. Merasa
dilakukan tanpa hormat. Merasa diabaikan atau dianggap remeh
·
Faktor
yang mempengaruhi rasa sakit :
Kepribadian
memainkan peranan dan wanita secara alamiah tegang dan cemas akan lebih lemah
dalam menghadapi stress dibanding wanita yang rileks dan percaya diric. Kelelahan
Faktor budaya
dan faktor sosial juga nenainkan peran. Beberapa budaya mengharapkan stoitisme
(sabar dan membiarkannya), sedang budaya
lainnya mendorong keterbukaan untuk menyatakan perasaan. Persepsi terhadap rasa
sakit bisa saja berubah jika wanita tersebut telah mengalami nyeri dan
penderitaan sebelumnyae. Pengharapan
c. Perceptual
acuity (kemampuan – kemampuan dalam menerima pengalaman persalinan)
e. Discomfort
or pain (reaksi ibu terhadap kontraksi uterus)
Perubahan
psikologis dan perilaku ibu, terutama yang terjadi selama fase laten, aktif dan
transisi pada kala I persalinan, berbagai perubahan ini dapat digunakan untuk
mengevaluasi kemajuan persalinan pada wanita dan bagaimana ia mengatasi
tuntutan terhadap dirinya yang muncul dari persalinan dan lingkungan. Tadi
bersalin selain perubahan yang spesifik, kondisi psikologi dan keseluruhan
seorang wanita yang sedang menjalani persalinan sangat berfariasi, tergantung
pada persiapan dan bimbingan antisipasi. Antisipasi yang ia terima selama
persalinan dan bimbingan antisipasi yang ia terima selama persiapan menhadapi
persalinan. Dukungan yang diterima dari pasangannya, orang terdekat lain,
keluarga dan pemberi perawatan lingkungan tempat wanita tersebut berada. Dan
apakah bayi yang dikandungnya merupakan bayi yang diinginkan. Banyak bayi tidak
direncanakan, tetapi sebagian besar bayi pada akhirnya diinginkan menjelang
akhir kehamilan. Aspek psikologis ibu akan mempengaruhi perjalan persalinan.
Persiapan dan bimbingan antisipasi sangat beragam, beberapa pendidikan tentang
kelahiran menyusun rencana kelahiran dirumah bersalin atau dirumah.
Masing-masing tipe pendidikan tentang kelahiran sangat mempengaruhi kejiwaan
wanita : gmbaran diri, ekspektasi , dan percaya diri yang dimiliki wanita.
·
Takut tidak dapat
memenuhi kebutuhan anaknya
2.
Libatkan keluargaKeterlibatan
keluarga dalam asuhan antara lain membantu ibu berganti posisi, teman bicara,
melakukan rangsangan taktil, memberikan makanan dan minuman, membantu dalam
mengatasi rasa nyeri dengan memijat bagian lumbal/pinggang belakang. Bila
persalinan dilakukan di rumah, keluarga dapat membantu menyiapkan tempat dan
peralatan yang digunakan dalam persalinan.3.
KIE proses persalinanPenolong
persalinan memberi pengertian tentang tahapan dan kemajuan proses persalinan
atau kelahiran janin pada ibu dan keluarga agar ibu tidak cemas menghadapi
persalinan. Mengurangi rasa cemas dengan cara memberi penjelasan tentang
prosedur dan maksud dari setiap tindakan yang akan dilakukan, memberikan
kesempatan ibu dan keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum jelas,
menjelaskan setiap pertanyaan yang diajukan bila perlu dengan alat peraga,
memberi informasi apa yang dialami oleh ibu dan janinnya dalam hasil
pemeriksaan yang dilakukan.4.
Dukungan psikologiDukungan psikologi
dapat diberikan dengan bimbingan dan menanyakan apakah ibu perlu pertolongan.
Berikan kenyamanan, berusaha menenangkan hati ibu dalam menghadapi dan
menjalani proses persalinan. Memberikan perhatian agar dpat menurunkan rasa
tegang sehingga dapat membantu kelancaran proses persalinan.5.
Membantu ibu memilih posisi dan mengejanPosisi pada saat
meneran atau mengejan tergantung pada keinginan ibu dalam memilih posisi yang
paling nyaman dirasakan
Seorang teman
yang mendukung merupakan sumber kekuatan yang mendukung merupakan sumber
kekuatan yang besar dan memberikan kesinambungan dukungan dimana teman yangb
mendukung tersebut tidak bisa di gantikan oleh siapa pun.
Ibu dan keluarga
harus diberi informasi selengkapnya tentang kemajuan persalinan dan semua
perkembangannya selama proses persalinan. Setiap tindakan atau intervensi akan
dilakukan harus di antisipasi dan di jelaskan. Ibu harus di libatkan dalam
pengambilan keputusan klinis.e. e. Teknik Relaksasi
Seorang ibu
dalam masa inpartu membutuhkan waktu untuk bercakap-cakap dan ada wakyunya
untuk diam. Bagi ibu yang sedang dalam proses persalinan benar, maka kesunyian
yang bersikap akrab dan simpatik pasti sudah di sukainya. Pada tahap ini ibu
akan merasa lelah, setiap kontraksi akan memerlukan konsentrasi penuh dan semua
cadangan emosional dan fisik di kerahkannya, ibu mungkin akan menutup semua
pembicaraan yang tidak perlu dan berkonsentrasi terhadap kemajuan persalinan.
Jika kesunyian sangat dibutuhakn maka sentuhan dan ekspresi wajah dan
orang-orang sangatlah di butuhkan.
g.
Dorongan Semangat
1 komentar:
The casino is the only way to get in on the action
The casino's new sportsbook will offer one of the 양산 출장마사지 most 출장샵 competitive odds 평택 출장마사지 and it allows you to experience it on your 거제 출장안마 desktop, as 여주 출장마사지 you go on
Posting Komentar