Selasa, 22 Oktober 2013

Asuhan kepada Klien Sakaratul Maut dan Perawatan Jenazah


Untuk Memenuhi Tugas Ketrampilan Dasar Kebidanan I


Penyusun :
Siti Rohmah (1206.051)
Sufildzah Atiqah (1206.052)

AKADEMI KEBIDANAN DELIMA PERSADA GRESIK
JL. Proklamasi No. 54 Gresik
Telp. (031) 3984249 / Fax. (031) 3971801
E-mail : delimapersada_gresik@yahoo.com
TAHUN PELAJARAN 2012-20113


KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmad sekaligus hidayah kepada kita semua. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.     Ibu Sri Utami, S.ST.,M.Mkes, selaku direktur Akademi Kebidanan Delima Persada Gresik
2.     Ibu Diany Yoke Savira, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing mata kuliah ketrampilan dasar kebidanan I
3.     Teman-teman yang membantu proses penyelesaian makalah ini
Semoga dengan makalah kami ini ilmu kami bertambah dan dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya.
Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.


Gresik, 14 November  2012


Tim Penyusun





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………
KATA PENGANTAR………………………………………………………....
BAB I . PENDAHULUAN………………………………………………………
            1.1       Latar Belakang…………………………………………...…
            1.2       Rumusan Masalah…………………………………………..…
            1.3       Tujuan………………………………………………………………
            1.4       Manfaat……………………………………………………………..
BAB II. PEMBAHASAN…………………………………………………...
2.1      

BAB III. PENUTUP………………………………………………………………
            6.1       Kesimpulan…………………………………………………..…… 
6.2       Saran………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..…









BAB I
PENDAHULUAN

           1.1          Latar Belakang
Ketika seseoarang didiagnosa sakit dengan sebuah sakit yang tergolong berat dan berstadium lanjut dimana pengobatan medis sudah tidak mungkin ditrimakan kepada si pasien. Maka kondisi pasen tersebut akan mengalami sebuah goncangan yang hebat. Kematian adalah salah satu jawaban pasti bagi para pasien terminal illness. Berjalannya waktu baik itu pendek atau panjang, bagi para pasien terminal illness adalah hari-hari yang sangat menyiksa karena harus menantikan kematian.
Menurut Dada ng Hawari (1977,53) “orang yang mengalami penyakit terminal dan menjelang sakratul maut lebih banyak mengalami penyakit kejiwaan, krisis spirirtual, dan krisis kerohaninan sehingga pembinaan kerohanian saat klien menjelang ajal perlu mendapatkan perhatian khusus”, pasien terminal biasanya mengalami rasa depresi berat, perasaaan marah akibat ketidakberdayaan dan keputus asaan. Oleh karena itu, pemenuha kebutuhan spiritual dapt meningkatkan semangat hidup klien yang didiagnosa harapan sembuhnya tipis dan dapat mempersiapkan diri pasien untuk menghadapi alam yang kekal.
Perawatan jenasah perlu dilakukan pada keadaan adanya penundaan penguburan atau kremasi lebih dari 24 jam. Hal ini penting karena di Indonesia yang beriklim tropis dalam 24 jam mayat sudah mulai membusuk mengeluarkan bau dan cairan pembusukan yang dapat mencemari lingkungan sekitranya. Dan perawatan jenasah dilakukan untuk mencegah penularan kuman atau bibit penyakit kesekitarnya. Selain itu perawatan jenasah juga yaitu untuk mencegah pembusukan. yang setelah mati dapat merusak tubuh sendiri.
Oleh karena itu penulis membuat makalah ini agar mahasiswa kebidanan memperhatikan betul mengenai asuhan pada klien dengan penyakit terminal, klien minggal, dan perwatan jenazah.



1.2       Rumusan Masalah
1.   Bagaimana cara asuhan pada klien dengan penyakit terminal ?
2.   Bagaimana cara memastikan tanda-tanda klien meninggal ?
3.   Bagaimana cara merawat jenazah ?

1.3       Tujuan
1.     Untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa kebidanan cara asuhan pada klien dengan penyakit terminal.
2.     Untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa kebidanan tentang cara memastikan klien meninggal.
3.     Untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa kebidanan cara merawat jenazah.


1.4       Manfaat
1.     Kita dapat mengetahui dan menerapkan asuhan pada klien dengan penyakit terminal
2.     Kita dapat mengetahui dan menerapkan asuhan pada klien sakaratul maut:
o   Memastikan tanda-tanda klien meninggal
o   Menginformasikan kepada keluarga
3.     Kita dapat mengetahui dan menerapkan cara merawat jenazah













BAB II
PEMBAHASAN

1.     Asuhan pada klien dengan penyakit terminal

Keadaan Terminal
Adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan.Keadaan terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan proses perubahan fisik, psikososial, dan spiritual bagi individu (Kubler, 1969).

Kriteria Penyakit Terminal

1.     Penyakit tidak dapat disembuhkan

2.     Mengarah pada kematian

3.     Diagnosa medis sudah jelas

4.     Tidak ada obat untuk menyembuhkan

5.     Prognosis jelek

6.     Bersifat progresif


Mendampingi Pasien Dalam Keadaan Terminal
Persiapan alat :
1)     Tensimeter
2)     Stetoskop
3)     Jam dengan penghitung detik
4)     Lampu senter
5)     Deppers
6)     Sarung tangan bersih
7)     Bengkok
8)     Sampiran
Cara Pelaksanaan :
1)     Cuci tangan..
2)     Gunakan sarung tangan.
3)     Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan.
4)     Berikan posisi yang nyaman.
5)     Basahi bibir pasien yang kering dengan menggunakan deppers yang dibasahi dengan air.
6)     Keringkan keringat pasien, kalau perlu ganti pakaian.
7)     Lakukan observasi tiap 30 menit (tensi, nadi, pernapasan dan suhu).
8)     Observasi cairan, oksigen, dan berikan obat-obatan sesuai dengan indikasi.
9)     Anjurkan keluarga untuk berdoa, meminta kehadiran rohaniawan,  dan membimbing untuk berdoa.
10) Lepaskan sarung tangan.
11) Catat hasil observasi pasien.

Sikap :
1)     Sopan
2)     Teliti dan hati-hati
3)     Komunikatif

2.     Asuhan pada Klien Sakratul Maut

Sekarat (Dying) dan Kematian (Death)
     Sekarat (dying) merupakan suatu kondisi pasien saat sedang menghadapi kematian, yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal. Kematian (death) secara klinis merupakan kondisi terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah, serta hilangnya respons terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan aktivitas listrik otak terhenti. Dengan perkataan lain, kematian merupakan kondisi terhentinya fungsi jantung, paru-paru, dan kerja otak secara menetap. Sekarat dan kematian memiliki proses atau tahapan yang sama seperti pada kehilangan dan berduka. Tahapan tersebut sesuai dnegan tahapan Kluber-Ross, yaitu diawali dengan penolakan, kemarahan, tawar-menawar, depresi, dan penerimaan.        

v  Tanda-tanda Klinins Menjelang Kematian
Kehilangan Tonus Otot, ditandai:
a.       Relaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun.
b.      Kesulitan dalam berbicara, proses menelan dan hilangnya reflek menelan.
c.      Penurunan kegiatan traktus gastrointestinal, ditandai: nausea, muntah, perut kembung, obstipasi, dsbg.
d.     Penurunan control spinkter urinari dan rectal.
e.      Gerakan tubuh yang terbatas.

Kelambatan dalam Sirkulasi, ditandai:
a.      Kemunduran dalam sensasi.
b.     Cyanosis pada daerah ekstermitas.
c.      Kulit dingin, pertama kali pada daerah kaki, kemudian tangan, telinga dan hidung.
Perubahan-perubahan dalam tanda-tanda vital
a.      Nadi lambat dan lemah.
b.     Tekanan darah turun.
c.      Pernafasan cepat, cepat dangkal dan tidak teratur.
Gangguan Sensoria.
a.      Penglihatan kabur.
b.     Gangguan penciuman dan perabaan.


v Memastikan tanda-tanda klien meninggal

Perubahan Tubuh Setelah Kematian
     Terdapat beberapa perubahan tubuh setelah kematian, diantaranya rigor mortis (kaku) yang dapat terjadi sekitar 2-4 jam setelah kematian, algor mortis (dingin)byaitu turunnya suhu tubuh secara perlahan-lahan, serta post mortem decomposition yaitu terjadi livor mortis pada daerah yang tertekan dan melunaknya jaringan yang dapat menimbulkan banyak bakteri.

v Menginformasikan kepada keluarga

Perawatan Terhadap Keluarga
1.     Dengarkan ekspresi keluarga.
2.     Beri kesempatan bagi keluarga untuk bersama dengan jenazah beberapa saat.
3.     Siapkan ruangan khusus untuk berduka.
4.     Bantu keluarga untuk membuat keputusan dan perencanaan pada jenazah.
5.     Beri dukungan jika terjadi disfungsi berduka.

3.     Merawat Jenazah
Persiapan alat :
  1. Bengkok
  2. Kapas kering
  3. Kapas alcohol
  4. Kain kasa untuk pengikat
  5. Sarung tangan
  6. Gunting

Perawatan Pada Jenazah
1. Tempatkan dan atur jenazah pada posisi anatomis.
2. Singkirkan pakaian.
3. Lepaskan semua alat kesehatan.
4. Bersihkan tubuh dari kotoran dan noda.
5. Tempatkan kedua tangan jenazah di atas abdomen dan ikta pergelangannya (bergantung pada kepercayaan atau agama).
6. Tempatkan suatu bantal di bawah kepala.
7. Tutup kelopak mata. Jika tidak ada tutup, bias menggunakan kapas basah.
8. Katupkan rahang atau mulut, kemudian ikat dan letakkan gulungan handuk di bawah dagu.
  1. Letakkan alas di bawah glutea.
  2. Tutup sampai sebatas bahu, kepala ditutup dengan kain tipis.
  3. Catat semua milik pasien dan berikan kepada keluarga.
  4. Beri kartu atau tanda pengenal.
  5. Bungkus jenazah dengan kain panjang.

Perawatan Jenazah yang Akan Diotopsi
  1. Ikuti prosedur rumah sakit dan jangan lepas alat kesehatan.
  2. Beri label pada pembungkus jenazah.
  3. Beri label pada alat protesis yang digunakan.
  4. Tempatkan jenazah pada lemari pendingin.


           


BAB III
PENUTUP

III.1     Kesimpulan
III.2     Saran































Daftar Pustaka

Uliyah, Musrifatul dan Hidayat, A.Aziz Alimul, (2008), Ketrampilan Dasar Praktik  Klinik untuk Kebidanan, Edisi 2, Salemba Medika, Jakarta

Uliyah, Musrifatul dan Hidayat, A.Aziz Alimul, (2008), Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik, Aplikasi Dasar-dasar Praktik Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta

Smith, Sandra F, Smith Donna J with Barbara C Martin. Clinical Nursing Skills. Basic to Advanced Skills, Fourth Ed, 1996. Appleton&Lange, USA.
Craven, Ruth F. Fundamentals of nursing : human healt and function.
Kozier, B. (1995). Fundamentals of nursing : Concept Procees and Practice, Ethics and Values. California : Addison Wesley
http://nurse-smw.blogspot.com/2009/05/asuhan-keperawatan-pada-pasien-terminal_08.html
http://kikiyogi.blogspot.com/2009/12/terminal-dan-menjelang-ajal.html
http://keperawatanreligionmentariwardhani.wordpress.com


AtmaDja DS. Perawatan jenasah dan aspek medikolegalnya. Majalah kedokteran Indonesia (Inpress, Agustus 2002)
Hamzah A. Hukum acara Pidana Indonesia. Jakarta: CV.Aapta Artha Jaya, 1996 
Moeljotno. Kitab Undang-Undang Hukum pidana Jakarta: Bumi Aksara. 1992



0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar